Seperti
yang sudah kita ketahui apabila Indonesia merupakan negara yang terdiri atas
beberapa pulau. Maka bukan suatu hal yang kebetulan lagi apabila di negeri yang
mengusung semboyan bhineka tunggal eka ini banyak sekali tradisi yang ada di
setiap penjuru daerahnya.
Berikut
5 tradisi unik yang ada di Indonesia beserta penjelasannya. Bagi kamu yang
menyukai travelling kegiatan-kegiatan yang kaya akan nilai budaya luhur ini
bisa dijadikan sebagai sarana pengetahuan mengenal tradisi bangsa.
Kebo-keboan
di Banyuwangi
Jika
kamu berada di Banyuwangi, maka upacara adat Kebo-keboan patut untuk diikuti.
Upacara ini sendiri dilakukan setiap tahunnya oleh warga Desa Alasmalang.
Mulanya nih upacara adat ini sendiri dimaksudkan untuk meminta turunnya hujan
di saat musim kemarau panjang, karena dengan turunnya hujan akan membuat petani
bisa bercocok tanam kembali. Puncak dari acara ini sendiri adalah membajak
sawah dan menanam bibit padi di persawahan.
[ image source ] |
Upacara adat ini sendiri kian unik
karena sejumlah warga bertingkah menyerupai kerbau dan kesurupan yang lantas
mengejar siapa pun yang mencoba mencuri bibit padi. Lucunya para warga justru
berebut mengambil bibit padi tersebut karena adanya kepercayaan apabila
berhasil mengambilnya dapt digunakan sebagai tolak balak serta untuk mendapat
keuntungan.
Bagi
kamu yang ingin melihat secara langsung ritual ini, bisa datang ke Banyuwangi
saat bulan Suro atau Muharam. Ritual ini sendiri sudah ad sejak lama, tepatnyaa
pada abad ke-18 M. Upacara adat kebo-kebon sendiri bisa kamu saksikan di dua tual
kebo-keboan sendiri dilaksanakan di dua desa, yakni di Desa Alasmalang,
Kecamatan Singojuruh, dan Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi.
Pasola di Sumba
Tradisi
unik selanjutnya adalah Pasola yang ada di wilayah tenggara Indonesia, Sumba.
Pasola sendiri merupakan permainan perang yang melibatkan dua kelompok pasukan
berkuda yang saling melempar tombak kayu di sebuah padang savana.
[ image source ] |
Pasola
berasal dari kata ‘sola‘ atau ‘hola‘ yang mempunyai makna tombak kayu atau
lembing. Pasola merupakan bagian dari keyakinan Marapu di mana elemen
terpenting merupakan keharmonisan manusia dengan leluhur. Pasola sendiri
dilaksanakan menurut perhitungan tetua adat (rato) dengan menafsirkan tanda-tanda alam. Namun,
permainan pasola sendiri biasa diadakan pada bulan Feburari dan Maret di
sejumlah tempat di kabupaten Sumba, NTT. Wah, pastinya seru sekali ya.
Tabuik dari Pariaman
Tabuik
merupakan suatu festival yang terkenal di kota Pariaman. Tabuik sendiri
merupkan sebuah acara yang dilakukan untuk memperingati wafatnya cucu nabi
Muhammad SAW, yakni Hussein bin Ali yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.
[ image source ] |
Festival ini sendiri diperkirakan sudah ada sejak abad ke-19. Tabuik sendiri konon berasal dari bahasa Arab yang
berarti peti kayu, ‘tabut’. Dulunya hal ini dipercaya akan kemunculan buraq di
mana kotak kayu yang berisi jenazah Hussein dibawa oleh kuda berkepala manusia
tersebut.
Festival Tabuik dibagi menjadi dua, yakni Tabuik Pasa
dan Tabuik Subarang. Di mana dua-duanya dirayakan menggunakan adat khas
Minangkabau. Tabuik Pasa atau pasar berada di wilayah selatan sungai yang membelah
Pariaman, sedangkan Tabuik Subarang berasal dari daerah seberang. Festival ini
dilakukan pada hari ke-5 muharram yakni dimulai dari prosesi menebang batang pisang,
hingga dilaksanakannya ritual mangarak saroban.
Kasada di Bromo
Bagi pecinta aktivitas pendakian Bromo mungkin bukan
suatu yang asing lagi. Tempat ini juga beberapa kali dijadikan latar sebuah
film. Nah, jika kamu sedang berada di Malang, maka salah satu upacara adat yang
dilakukan oleh suku Tengger ini tidak boleh sampai dilewatkan, ya upacara
kasada.
[ image source ] |
Upacara kasada sendiri dilakukan pada tengah malam
sampai menjelang dini hari, tepatnya pada setiap bulan purnama kasodo di puncak
Bromo. Tempat dalam mengadakan upacara ini berada di Pura Luhur Poten Gunung
Agung. Keunikan upacara ini sendiri terletak di akhir prosesi, di mana para
penduduk melemparkan ongkek-ongkek yang berisi sesaji ke kawah Bromo.
Ritual tiwah
dari Kalimantan
Ritual tiwah merupakan upacara adat yang dilakukan
oleh suku dayak di Kalimantan Tengah. Upacara ini sendiri dimasudkan sebagai
upacara pengantar tulang orang yang telah meninggal ke Sandung yang telah
dibuat secara khusus. Bentuk Sandung mirip seperti rumah kecil yang memang
dibuat untuk orang yang telah berpulang kepada sang pencipta.
[ image source ] |
Dalam
melaksanakan upacara ini terbilang tidak mudah, karena diperlukan persiapan
yang panjang serta rumit dengan biaya yang juga tidak sedikit. Menurut
kepercayaan masyarakat sekitar, upacar tiwah dilakukan dalam rangka agar
seorang yang telah meninggal langsung bisa masuk surga. Puncak dari acara ini
adalah dimasukkannya tulang belulang yang telah digali dari kubur untuk
selanjutnya disucikan, yang sebelumnya telah dilakukan acara penombakan hewan
seperti kerbau, sapi, dan juga babi.
Indonesia kaya budaya yaa
ReplyDelete