Ungkapan
dalam mendeskripsikan fisik seseorang bermacam-macam caranya. Ada yang
mengungkapkan dengan cara menggambar, bercerita atau dibandingkan dengan
perumpamaan yang lainnya. Dalam tradisi jawa, ada berbagai ungkapan unik yang
biasa diungkapkan saat memuji fisik seseorang. Apalagi jika paras fisik
seseorang tersebut cantik atau tampan, ada saja ungkapan jawa yang bisa
digunakan sebagai perumpaan. Perumpamaan berikut ini biasa digunakan orang jawa
dalam memuji fisik seseorang.
1 Mripate Ndamar Kanginan - Ungkapan Bentuk Mata
Dalam bahasa
jawa, ndamar kanginan biasa digunakan sebagai perumpamaan bentuk fisik mata
seseorang. Serapan kalimat ‘ndamar kanginan’ ini diambil dari bahasa jawa
‘damar’ yang berarti sumbu. Jika kata damar diimbuhi huruf- n menjadi ndamar
maka artinya berubah menjadi menyalakan sumbu api.
Sedangkan ‘kanginan’ dalam
bahasa jawa berarti bergerak-gerak terhempas angin. Jika dua kalimat ini
dipadukan maka akan menjadi ‘ndamar kanginan’ yang bermakna sumbu api yang
bergerak-gerak. Simbol perumpamaan ini menggambarkan bahwa mata ‘ndamar
kanginan’ adalah mata yang yang bercahaya nan bersahaja.
2 Untune Miji Timun – Ungkapan Bentuk Gigi
Miji timun dalam
perumpamaan bahasa jawa berarti biji mentimun. Miji yang berarti biji dan Timun
merupakan ketimun yang biasa digunakan sebagai acar atau pendamping lalapan.
Biji ketimun memiliki bentuk yang kecil dan berjejer rapi. Jika ada seseorang
yang memiliki tekstur gigi yang putih kecil dan berjejer rapi mirip dengan biji
ketimun, orang tersebut dianggap sebagai
orang yang memesona karena giginya rapi seperti ‘miji timun’.
3 Idepe Tumenga Ing Tawang – Ungkapan Bentuk Bulu
Mata
Tumenga memiliki
makna yang berarti mendongak, sedangkan Tawang berarti langit. Tumenga Ing
Tawang jika diartikan menjadi mendongak ke arah langit.
Bulu mata yang
mendongak ke arah langit diwujudkan dalam bulu mata yang lentik sehingga
ungkapan ini biasa diungkapkan untuk kaum wanita bermata lentik.
4 Pipine Nduren Sajuring – Ungkapan Bentuk Pipi
Pipi nduren
sajuring adalah pipi dalam bentuk oval dan lancip. Biasanya orang yang memiliki
bentuk pipi ini digambarkan sosok yang tegas dan cakap dalam bertindak.
‘Nduren’ dalam bahasa jawa berarti buah durian dan ‘Saduring’ berarti satu
belahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pipi yang memiliki bentuk seperti
belahan durian adalah pipi yang sempurna menurut orang Jawa.
5 Uwange Nyangkal Putung – Ungkapan Bentuk Dagu
Dalam ungkapan
bahasa jawa, kesempurnaan dagu seseorang dapat dilihat dari bentuk sudutnya.
Jika bentuk sudut dagunya sempurna, maka bisa dikatakan bahwa fisik orang
tersebut tergolong rupawan. Uwange dalam bahasa jawa berarti dagu. Sedangkan
‘sangkal’ merupakan hulu atau pegangan kampak.
‘Putung’ berarti putus atau patah.
Jika digabungkan menjadi ‘nyangkal putung’ atau bermakna patahanpegangan dari
sebuah kampak. Jika sudut dagu membentuk sudut patahan pegangan kampak, maka
orang itu memiliki dagu yang sempurna.
6 Lambene Nggula Satemlik – Ungkapan Bentuk Bibir
Nggula Satemlik
memiliki makna bibir yang manis dan bewarna kemerah-merahan. ‘Nggula’ dalam
ungkapan ini berasal dari kata gula yang ada pada ‘gula jawa’ yang bewarna
kemerah-merahan.
Sedangkan Satemlik memiliki arti sedikit. Jadi, jika
diungkapkan menjadi bibir yang manis kemerah-merahan dan memiliki bentuk yang
kecil.
7 Alise Nanggal Sepisan – Ungkapan Bentuk Alis
Nanggal diambil
dari kata kerja atau ater-ater dalam bahasa jawa yang berarti tanggal.
‘Sepisan’ juga berarti sekali dalam bahasa Indonesia. Apabila dua kata ini
disambungkan menjadi nanggal sepisan.
‘Nanggal Sepisan’ bermakna tanggal satu.
Tanggal satu selalu ditandai dengan adanya bulan sabit dalam perhitungan
kalender jawa. Simbol bentuk bulan sabit itu diumpamakan dalam bentuk alis
dengan perumpamaan nanggal sepisan.
Masih banyak ungkapan jawa lainnya
dalam hal mengungkapkan bentuk fisik seseorang. Dalam bahasa jawa, ungkapan ini
disebut juga Tembung Candra atau
kata-kata ungkapan dalam menggambarkan fisik seseorang. Nah, sekarang kita baru
memahami bahwa seni jawa dalam kesusasteraan berpujangga sangatlah tinggi sejak
zaman dahulu. (Si Tampan Chandra WH)
0 comments:
Post a Comment